Advertisement

(Daily) I Need Someone to Talk

Se-simple I need someone to talk, dulu bacot mulut ini selalu bisa keluar begitu aja, there is nothing to hide di masa perkuliahan waktu itu (eh ada juga deng!).

Semakin jauh dari pertemanan, semakin merasa bahwa pikiran ini perlu dilatih. Dilatih cara berpikir, dilatih cara menyusun strategi, dilatih untuk bisa mendengar pendapat orang, dsb. Jika kita punya lawan bicara, merasa pikiran ini terupgrade, ide terkeluarkan, cara pandang tersampaikan dan pendapat orang lain pun jadi bisa dipertimbangkan.

***

Dulu di perkuliahan, kita bisa mendengar opini-opini dosen terhadap berbagai permasalahan, dan itu secara tidak langsung membuat kita untuk berpikir lebih dalam. Sekedar:

 'eh kok bisa gitu ya?'

'emangnya yang seperti itu bisa ya?'

'hoo berarti harusnya begini'

Seperti respon yang biasa, tapi jika dilihat di masa sekarang, kok menyenangkan? Adakah yang memiliki pemikiran yang sama?

***

Setelah ditela'ah, apakah ini yang dimaksud orang mencari 'partner'? Bukan hanya sekedar pasangan, tapi juga rekan untuk bertukar pikiran. Bukan hanya sekedar pelengkap lawan jenis, tapi juga proses upgrading diri, bukan hanya sebagai manusia tapi juga sebagai seorang hamba.

Ketika pemikiran menyeruak dalam diri, bukankah hal tersebut sebaiknya dibagi? Tapi tenang saja, berbagi tidak harus berbicara, menulis seperti ini juga bagian dari berbagi bukan? Bedanya, mungkin kamu hanya tidak memiliki umpan balik, syukur-syukur ada yang berkomentar, jika hanya emot biasa, ya proses upgrading belum terjadi. 

Tidak mengapa, perjalanan ini disyukuri saja. Sembari mencari arti partner yang sesungguhnya.

***

So, terakhir. Sudahkah kalian memiliki partner untuk saling berbagi cerita?


Post a Comment

0 Comments