Advertisement

Ketika Perjuangan Menjadi Kebahagiaan (Seeing My Friend Finding Her Partner)


📆 20 Juni 2025

“Apakah puncak kebahagiaan seseorang itu ketika dia menikah? Atau ketika dia punya anak? Mungkinkah ketika berhasil menyelesaikan skripsi lalu wisuda? Atau ketika diterima bekerja dan mendapat gaji pertama?”

Pertanyaan-pertanyaan itu berputar di kepalaku sepanjang perjalanan sore ini. Banyak orang sibuk mengejar kebahagiaan, tapi apa sebenarnya puncak dari semua kebahagiaan itu?

Ah, aku mulai mengerti. Puncak kebahagiaan itu bukan hanya soal hasil, tapi tentang perjuangan. Ketika seseorang rela berjuang habis-habisan, sampai berdarah-darah, lalu berhasil meraih apa yang ia perjuangkan, itulah kebahagiaan yang sesungguhnya.

Namun tanpa sadar, ketika sedang mengejar satu kebahagiaan, manusia sering lupa pada kebahagiaan lain yang pernah Allah hadiahkan sebelumnya. Saat gagal, ia merasa takdir yang tidak berpihak adalah tanda Allah tak mencintainya.

Ah… manusia ini.

Kasih sayang Allah sebenarnya ada di setiap detik, dalam berbagai bentuk yang kadang tak kita sadari. Bahkan di saat kita terpuruk, Allah tetap hadir. Namun bukannya bermuhasabah, manusia sering justru mencari pelampiasan — seolah lupa siapa yang selama ini memberinya kekuatan untuk terus melangkah.

Hari ini aku diingatkan lagi:
Kebahagiaan sejati bukan hanya tentang meraih apa yang kita inginkan, tetapi juga tentang menyadari nikmat yang sudah kita genggam, dan bersyukur pada Dia yang tak pernah berhenti mencintai kita.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman: 13)
Hari ini temanku melepas masa single-nya, sedikit cerita hidupnya lebih kurang aku tahu dan kadang aku  menjadi tempat ia mencurahkan isi hatinya. Dulu, cerita itu terasa berat untuk didengar apalagi diucapkan, tapi ternyata siapa sangka hari ini ia menemukan pasangan yang akan menjadi tempat ia berjuang bersama-sama, tidak lagi sendirian seperti dulu kala.

Semoga sakinah, mawaddah wa rahmah, katiw! 💕


Post a Comment

0 Comments